Polisi Ajak Warga Gerung Manfaatkan Lahan Pekarangan

Polsek Gerung Kawal Ketahanan Pangan Desa Babussalam

Lombok Barat, NTB – Upaya memperkuat kedaulatan pangan nasional kini semakin masif dilakukan hingga ke level akar rumput. Di Kabupaten Lombok Barat, institusi kepolisian melalui jajaran Bhabinkamtibmas mengambil peran krusial sebagai katalisator bagi para petani guna memastikan ketersediaan pangan tetap terjaga. Langkah nyata ini terlihat dalam aksi jemput bola yang dilakukan personel Polsek Gerung di tengah masyarakat pedesaan.

Pada Selasa (23/12/2025), Bhabinkamtibmas Desa Babussalam, Aipda Ketut Sanjaya, melaksanakan kegiatan sambang sekaligus bertindak sebagai penggerak ketahanan pangan bagi warga di Dusun Bilakedit Utara. Kehadiran aparat kepolisian di tengah sawah dan perkebunan warga ini bukan sekadar untuk menjaga keamanan, melainkan untuk memberikan pendampingan intensif agar produktivitas pertanian masyarakat meningkat secara signifikan.

Peran Bhabinkamtibmas dalam Akselerasi Sektor Pertanian

Kegiatan ini difokuskan pada upaya membangun komunikasi dua arah yang intensif antara kepolisian dan kelompok tani. Aipda Ketut Sanjaya secara aktif mendengarkan kendala yang dihadapi petani di lapangan, sembari menyisipkan edukasi mengenai teknik pertanian yang lebih efisien. Pendekatan persuasif ini diharapkan dapat mempererat silaturahmi sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri masyarakat untuk terus berinovasi dalam mengelola lahan mereka.

Kapolsek Gerung, Polres Lombok Barat, Polda NTB, AKP Lale Dewi Lungit Tanauran, menegaskan bahwa keterlibatan kepolisian dalam sektor pangan merupakan instruksi strategis untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat. Menurutnya, kemandirian pangan tidak akan tercapai tanpa adanya kolaborasi yang kuat antara penyuluh, aparat, dan pelaku utama di lapangan, yakni para petani itu sendiri.

“Kami mengarahkan seluruh personel, khususnya Bhabinkamtibmas, untuk tidak hanya menjadi penjaga keamanan, tetapi juga menjadi motivator bagi warga. Fokus utama kami saat ini adalah mendorong kemandirian pangan di tingkat desa dengan mengoptimalkan segala potensi yang ada, baik itu lahan produktif maupun lahan tidur,” ujar AKP Lale Dewi Lungit Tanauran saat dikonfirmasi mengenai kegiatan tersebut.

Inovasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah

Selain memberikan dorongan moril kepada para petani di lahan luas, pihak kepolisian juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kreativitas dalam bertani di lingkungan rumah. Salah satu program yang ditekankan adalah pemanfaatan lahan pekarangan sebagai area bercocok tanam mandiri. Konsep ini dinilai sangat strategis untuk menjaga ketahanan ekonomi keluarga di tengah fluktuasi harga komoditas pangan di pasar.

Langkah memanfaatkan ruang terbuka di sekitar hunian dianggap sebagai solusi jitu bagi warga yang memiliki keterbatasan luas lahan. Dengan menanam tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, sayur-mayur, hingga tanaman obat, keluarga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dapurnya sendiri secara mandiri. Hal ini tidak hanya mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, tetapi juga memiliki nilai ekonomis jika hasil panennya dapat dipasarkan secara lokal.

AKP Lale Dewi menambahkan bahwa edukasi mengenai pemanfaatan lahan sempit ini merupakan bagian dari upaya sistematis kepolisian dalam memperkuat kedaulatan pangan dari unit terkecil masyarakat. Ia percaya bahwa jika setiap rumah tangga mampu memproduksi pangannya sendiri, maka stabilitas pangan di tingkat kabupaten hingga nasional akan jauh lebih kuat dan tahan terhadap krisis.

Pendampingan Berkelanjutan Demi Kesejahteraan Warga

Inisiatif yang dilakukan oleh personel Bhabinkamtibmas ini merupakan bagian dari prosedur kepolisian dalam mendukung kebijakan strategis pemerintah untuk memperkuat ketersediaan pangan di seluruh lapisan masyarakat. Dengan terjun langsung ke lapangan, kepolisian berharap dapat meningkatkan produktivitas warga sekaligus memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif melalui pemberdayaan ekonomi yang merata.

Pihak Polsek Gerung berkomitmen bahwa kegiatan ini tidak akan berhenti pada seremoni atau kunjungan sesaat. Pengawasan dan pendampingan rutin akan terus dilakukan guna memantau perkembangan aktivitas pertanian warga, khususnya di Dusun Bilakedit Utara dan wilayah sekitarnya. Stimulus jangka panjang ini diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat dari sekadar petani tradisional menjadi pengelola pangan yang mandiri dan berdaya saing.

Melalui sinergi yang harmonis antara Polri dan masyarakat desa, diharapkan Desa Babussalam dapat menjadi model bagi wilayah lain di Lombok Barat dalam mewujudkan kemandirian pangan yang berkelanjutan. Transformasi sektor pertanian ini pada akhirnya bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, sehat, dan tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *